Selasa, 07 Agustus 2012




NAMA       :ABAS WISARTO
NIM           :SIA201001
MATKUL  :JARINGAN KOMPUTER
DOSEN     :NAHAR MARDIYANTORO M.KOM

UJIAN PRAKTEK SEMESTER 5 JARINGAN KOMPUTER

Dengan  area panjang kurang lebih 1 km dan lebar 300 m,di sini saya akan menggunakan ip sekelas sesuai soal  di mana jika kita membutuhkan ip kelas yg berbeda untuk ruang guru kita hanya tinggal memindah access point ke ruang server untuk di sambungkan router untuk di arahkan ke acces point mode repeater yang ada di ruang guru.kebetulan  di sini saya akan menggunakan ip satu kelas yang penting semua area tercover frekuensi wifi.
Kita gunakan acces point di ruang server lantai 2 menggunakan acces point out door jenis Ubiquiti NanoBridge-M5 200mW + Solid Antenna 25dBi yang mampu menjangkau  4-7 km  sedangkan di daerah belakang sekolah menggunakan acces point yg sama dgn mode repeater  di letakan saling membelakangi 120 derajat jika 3 buah repeater di gabungkan  maka akan membentuk sudut 360 derajat  sehingga  semua area dapat tercover signal wifi dan untuk menjangakau di wilayah sekolah cukup menggunakan dua buah acces point in door mode repeater  menggunakan jenis Seri TL-WA5110G alat ini mampu menjangkau kurang lebih 50 km sebenarnya satu aja sudah cukup akan tetapi karena banyak gedung kita menggunakan dua buah untuk mengatasi jika ada gangguan  cara penyetingannya semua repeater di arahkan ke acces point di ruangan server dengan meng attack mac addresnya tentunya dengan menggunakan ip sekelas dengan membedakan host idnya dari setiap acces point ,di sini kita tidak akan mempermaslahkan biaya karena kita mengutamakan pelayanan untuk dunia pendidikan jadi alat yang di gunakan lumayan mahal jika di kalikan dengan jumlah yang di pakai.
  
Spesifikasi alat-alat  yang akan di gunakan
A.  Alat yang di gunakan di symbol huruf :A,B,C,D,
Ubiquiti NanoBridge-M5 200mW + Solid Antenna 25dBi
Produk inovatif dari Ubiquiti Networks. Antena dan Radio Access Point dalam satu paket. Bekerja pada frekwensi 5.8Ghz. Antena Solid Dish dengan gain 25dBi. Diperkuat dengan radio AP 5.8Ghz 200mW. Sangat cocok untuk koneksi Point to Point jarak jauh.









Harga Rp. 810.000 /Pcs




TP-Link Mengeluarkan Produk baru Seri TL-WA5110G dengan kemampuan jarak transmisi yang luar biasa, feature yang dimiliki produk ini sudah memiliki power 400MA, didukung AP Client, AP Router dan mode operasional AP, High output daya transmisi dan penerimaan yang optimal, dilengkapi dengan adanya Passive ( POE) Power over Ethernet yang berfungsi untuk mengalirkan listrik melalui kabel Ethernet atau kabel UTP/STP, feature menarik lainnya dari produk ini sudah menyediakan throughput, yang berfungsi menunjukkan monitor throughput wireless saat ini, didukung dengan adanya WISP Mode (PPPoE client on wireless interface), didukung dengan wireless Distribution System (WDS) yang berfungsi sebagai perluasan coverage area jaringan wireless , bisa direfrensikan sebagai mode repeater karena dia bisa tampak sebagai Bridge dan juga menerima wireless clients pada saat bersamaan dengan memanggil Mac Address, TP-Link TL-WA5110G sudah dilengkapi Antenna Alignment, mendukung Layer 2 User Isolation, Ping Watch Dog, Link Speed Test, Remote Management dan didukung PPPoE, Dynamic IP, Static IP Internet Access, Built-in NAT dan DHCP server yang mendukung Alamat Reservasi, mendukung Dynamic DNS, Static Routing, VPN Pass-through, dan didukung Virtual Server, Special Application dan DMZ host, TP-Link TL-WA5110G menyediakan susunan keamanan dengan menggunakan 64/128/152-bit WEP, WPA/WPA2, WPAPSK/WPA2-PSK dan TKIP / AES enkripsi WLAN ACL (Access Control List) dan didukung configuration backup/restore and firmware upgrades,. TP-Link TL-WA5110G didesign khusus untuk para pengguna yang menginginkan jarak jangkauan hingga 50Km, harganya yang sangat terjangkau dikelasnya, sehingga mampu  memenuhi kebutuhan Anda yang ingin membangun jaringan


 
SOFTWARE SPECIFICATION:       
Standards                                                      IEEE 802.11g, IEEE 802.11b
Wireless Signal Rates                                    11g: Up to 54Mbps(dynamic) With Automatic Fallback
Frequency Range                                           2.4-2.4835GHz
Wireless Transmit Power(MAX)                    20dBm(MAX EIRP, For ETSI)
Modulation TechnologyIEEE 802.11b   :        DQPSK, DBPSK, DSSS, and CCK: IEEE    802.11g:                     BPSK,QPSK,16QAM,64QAM,OFDM
Receiver Sensitivity                                        802.11g,54M: -74dBm,
Wireless Mode AP Router Mode,AP Client Router Mode (WISP Clent): AP/Client/WDS Bridge/Repeater
           mode
Wireless Range 50km (High gain directional antenna required)
Wireless Security SSID Enable/Disable,MAC Address Filter: 64/128/152-bit WEP Encryption:
           WPA/WPA2/WPA-PSK/WPA2-PSK (AES/TKIP)
               
HARDWARE SPECIFICATION:      
Interface                                                          One 10/100M Ethernet Port(RJ45): Support Passive PoE
Antenna                                                           4dBi Detachable Omni Directional Antenna : (Reverse SMA             Connector)
Power Supply Unit                                          Input: Localized to Country of Sale ,Output: 12VDC / 1.0A               Switching PSU


KETERANGAN WARNA PANAH:
1.
     Warna biru muda :arah dan cakupan signal yang di kirim/tercover dari masing-masing repeater.
2
     Warna merah  arah pancaran signal wifi dari acces point utama ke repeater dan area yang tercover signal oleh acces point dan repeater
3.
.
Warna hitam:tanda cakupan area  signal yang mampu di kirim dari acces point utama dan repeater.
KETERANGAN HURUF:
A: Acces point utama  out door dengan ip address :192.168.1.1 subnet mask 255.255.255.0 dgn jenis antenna sektoral 120 derajat
B: Acces point mode repeater out door dengan ip address:192.168.1.2 subnet mask 255.255.255.0 dgn jenis antenna sektoral 120 derajat.
C:  Acces point mode repeater out door dengan ip address:192.168.1.3 subnet mask 255.255.255.0 dgn jenis antenna sektoral 120 derajat.
D.  Acces point mode repeater out door dengan ip address:192.168.1.4 subnet mask 255.255.255.0 dgn jenis antenna sektoral 120 derajat.
E.  cces point mode repeater in door dengan ip address:192.168.1.5 subnet mask 255.255.255.0 dgn jenis antenna omni 360 derajat.
F.  Acces point mode repeater in door dengan ip address:192.168.1.6 subnet mask 255.255.255.0 dgn jenis antenna omni 360 derajat.











NAMA       :ABAS WISARTO
NIM           :SIA201001
MATKUL  :JARINGAN KOMPUTER
DOSEN     :NAHAR MARDIYANTORO M.KOM

UJIAN SEMESTER TEORY
1.a.  acces point bermanfaat :membagi jaringan/koneksi  baik secara manual atau otomatis(dhcp)melalui  media frekuensi (wifi).
   b.  bridge    bermanfaat:sebagai jembatan atau untuk  menghubungkan dua buah jaringan  melalui media frekuensi (wifi)baik class ip yang sama atau class ip yang berbeda,sebagai pengganti kabel karena  dengan  mode bridge ini lebih simple tidak perlu menarik kabel  selain merepotkan juga  biaya murah.
   c.  repeater bermanfaat :sebagai media perantara koneksi  antara dari repeater  dengan acces point sehingga dari tempat yang jauh media computer dapat menjangkau signal acces point melalui repeater yang tersebar.
2.POE(Power Over Ethernet) teknologi adalah sistem yang memanfaatkan kabel UTP twisted pair untuk mentransmisikan daya (power) melalui pair yang tidak terpakai. Seperti kita ketahui Kabel UTP Cat-5 misalnya hanya menggunakan 2 pair (4 urat) saja untuk Tx (+ dan -) dan Rx (+ dan -). Sementara dalam 1 kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) terdapat 4 pair (8 urat) yang disediakan. Nah dua pair inilah yang bisa kita manfaatkan untuk mentransmisi power.
   Bermanfaat:untuk mensuplay arus ke acces point jikalau access point itu dalam ketinggian 20 m hal ini tentu tidak memungkinkan untuk mengirim arus dari bawah tentu akan mengalami votage drop dengan adanya poe ini tentu akan mengatasi  voltage drop karena tehnik ini mengirimkan arus melalui kabel twisted.
3.jenis antenna (yg memiliki polarisai yang berbeda ),letak penempatan antenna,kekuatan daya pancar frekuensi dari acces point.
4.karena:
       Memungkinkan Interconnection beberapa Access Point dalam suatu environment wireless Network
       Wireless Network dapat dikembangkan tanpa memerlukan backbone kabel antar Access Point
       Header MAC Address dari paket traffic tidak berubah antar link access point.
Yang membedakan mode bridge dan mode repeater:
       Wireless Bridging dimana komunikasi access points Wireless Distribution System hanya satu dengan lainnya (antar AP) dan tidak membolehkan wireless clients lainnya atau Station(STA) untuk mengaksesnya.
       Wireless Repeater dimana access point berkomunikasi satu sama lain dan juga dengan wireless Station (STA) jadi membolehkan wireless client berhubungan dengan repeater untuk bisa berhubungan dengan acces point.
5.kekuatan pancar  atau menerima dari acces point sangant di tentukan pemakaian dari polarisasi antenna  karena Antenna sektoral maupun antenna omni biasanya memiliki polarisasi vertikal. Karena wilayah layanan antenna sektoral dan antenna omni yang relatif lebar, tidak heran jika antenna jenis ini digunakan di Access Point yang dipasang di base station untuk sambungan Point-To-Multi-Point (P2MP). Karena memerlukan daya yang sangat besar untuk memacnarkan frekuensi,Oleh karena sangat logis untuk menggunakan antenna dengan polarisasi vertikal di sambungan P2MP. Walaupun sekarang banyak antenna sektoral dan antenna omni yang mempunyai polarisasi horizontal.

Minggu, 27 Mei 2012

UJIAN PRAKTEK JARINGAN KOMPUTER


NAMA        :ABAS WISARTO
NIM            :SIA201001
MATKUL   : UJIAN PRAKTEK JARINGAN KOMPUTER
DOSEN      :NAHAR MARDIYANTORO M.KOM


 

download link packet tracer project :(silahkan download pada alamat web di bawah ini)
http://www.ziddu.com/download/19494943/abaswisartosia201001ujianpraktekjaringankomputer.rar.html

UJIAN TEORY JARINGAN KOMPUTER


NAMA         :ABAS WISARTO
NIM              :SIA201001
MATKUL     : UJIAN TEORY JARINGAN KOMPUTER
DOSEN      :NAHAR MARDIYANTORO M.KOM

1.jaringan computer kedepan sangat menjanjikan apalagi dengan media penghantar data berupa serat optic yang di mana hambatannya boleh di bilang no karena penghantarnya menggunakan media cahaya dengan demikian kecepatan transfer data dapat dengan cepat di lakukan dan lagi wimax yang di mana untuk jangakuan satu tower ke tower lain dapat di jangkau dengan jarak sampai 50 kilometer sangat efisien untuk laju perkembangan jaringan computer biaya yang di keluarkan murah sehingga pelanggan pun dapat dengan murah untuk menikmati jaringan internet ini cuman ada kendala dengan semakin terbatasnya ip versi 4 karena banyaknya pengguna sehingga kuota ip tidak dapat memenuhi lagi,walau ada ip versi 6 tapi masih susah untuk di aplikasikan karena masih orang awam terutama di Indonesia kl mau menggunakan bgmn mau connect sedangkan para jasa penyedia provider masih  jarang yang merubah settingannya karena kalau merubah otomatis akan mengubah setingan semuanya hal ini akan banyak bikin repot.
2.pada gambar goup jaringan sebelah kiri akan di kasih penomoran dengan di mulai ip dari 192.168.1.1,192.168.1.2,192.168.1.3 dan akan di connect ke computer sebelah kanan dengan di mulai ip dari 192.168.2.1,192.168.2.2,192.168.2.3 
Argument:di lihat dari gambar dapat di ketahui ada dua kelompok computer di mana kelompok satu dengan kelompok lain di hubungkan melalui router hal ini dapat di jadikan patokan bahwa ip antara satu kelompok satu dengan yang lainnya berbeda walau dalam ip kelas c.
3.tehnik pengkabelan antara pc dengan switch haruslah model pengkabelam type stirght yang mana ujung yang satu dan yg lainnya menggunakan pengkabelan type straight yaitu di mulai dari ujung
type 568B
-putih orange-orange
-putih hijau-biru
-putih biru –hijau
-putih coklat-coklat
sedangkan ujung yang lainnya sama seperti type 568B
dan tehnik pengkabelan antara pc dengan pc harus menggunkan pengkabelan model cross  di mana ujung yang satu dengan yang lainnya menggunkan type EIA/TIA 568A dan EIA/TIA 568B di mulai dari:
-putih orange-orange
-putih hijau-biru
-putih biru –hijau
-putih coklat-coklat
dan ujung yang lainnya
-putih hijau-hijau
-putih orange-biru
-putih biru –orange
-putih coklat-coklat
4.kalau di lihat dari jumlah computer sebenarnya yg cocok adalah dengan 2 subnet dan jumlah  persubnet 126 tapi alangkah baiknya dari jumlah 250 komputer mau di jadikan/di pecah  menjadi berapa subnet sesuai dengan jaringan yang akan di pecah missal:
 Mau di pecah menjadi 5 subnet karena akan terdiri dari 5 kantor dengan jumlah 250  komputer maka bil.5 jika di binnerkan akan menjadi 101  maka di lihat dari binner 101  jumlah digitnya ada 3 angka nah 3 angka ini di jadikan binner sejumlah 3 =224=III00000
jadi di subnet masknya menjadi =255.255.255.224
 Maka dapat di hitung jumlah subnet=2pangkat3 -2=6 subnet
 Dan jumlah host persubnet=2pangkat5-2=32 host persubnet
Jadi 2 pangkat8=256-224=32
Jadi 32+32=64,64+32=96,96+32=128,128+32=160
Jadi:
192.168.1.32   s/d   192.168.1.63            subnet ke1
192.168.1.64    s/d   192.168.1.95           subnet ke2      
192.168.1.96    s/d   192.168.1.127         subnet ke3
192.168.1.64    s/d   192.168.1.95           subnet ke4
 192.168.1.96     s/d  192.168.1.127        subnet ke5
192.168.1.128    s/d   192.168.1.160       subnet ke6
Jadi: kelebihan satu subnet tidak apa lebih satu subnet daripada kurang  karena yang di butuhkan hanya 5 subnet/kantor
Jadi:
 alamat subnet                       : 192.168.1.32  
Alamat host pertama            : 192.168.1.33  
Alamat host terakhir             : 192.168.1.159    
Alamat broadcast                  : 192.168.1.160      










Minggu, 06 Mei 2012


NAMA      :ABAS WISARTO
NIM           :SIA201001
MATKUL  :ETIKA PROFESI
DOSEN    :ERFAN M.KOM
ETIKA PROFESI
Etika Berasal dari Yunani  “ethos” artinya karakter, watak kesusilaan atau adat.
Fungsi etika:Sebagai subjek : Untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakan itu salah atau benar, buruk atau baik.
Sebagai Objek : cara melakukan sesuatu (moral).
Menurut Martin (1993), “etika adalah tingkah laku sebagai standart yang mengatur pergaulan manusia dalam kelompok sosial”.
Tujuan Etika
Untuk mendapatkan konsep mengenai penilaian baik buruk manusia sesuai dengan norma-norma yang berlaku.
-Pengertian baik:
Segala perbuatan yang baik.
-Pengertian buruk:
 segala perbuatan yang tercela.
Faktor-Faktor Tindakan Melanggar Etika
·         Kebutuhan Individu
Merupakan faktor utama penyebab terjadinya tindakan tidak etis karena tidak tercukupinya kebutuhan pribadi dalam kehidupan.
§  Tidak ada pedoman
Tidak punya penuntun hidup sehingga tidak tahu bagaimana melakukan sesuatu.
§  Perilaku dan kebiasaan Individu
Perilaku kebiasaan individu tanpa memperhatikan faktor lingkungan dimana individu tersebut berada.
Macam-Macam Etika
Ada dua jenis yaitu:
·         Etika deskriptif
Etika yang berbicara tentang suatu fakta Yaitu tentang nilai dan pola perilaku manusia terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya dalam kehidupan masyarakat.
Etika yang menyoroti secara rasional dan kritis tentang apa yang diharapkan manusia mengenai sesuatu yang bernilai.
·         Etika normatif
Etika yang memberikan penilaian serta himbauan kepada manusia tentang bagaimana harus bertindak sesuai dengan norma yang berlaku.
Etika yang mengenai norma-norma yang menuntun tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Perbedaan Etika deskriptif dan normatif adalah:
Etika deskriptif :Memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang perilaku yang dilakukan.
 Etika normatif :Memberikan penilaian sekaligus memberikan norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.
Macam-macam norma:
·      Norma sopan satun
Norma yang menyangkut tata cara hidup dalam pergaulan sehari-hari.
·      Norma Hukum
     norma yang memiliki keberlakuan lebih tegas karena diatur oleh suatu hukum dengan jaminan hukuman bagi pelanggar.
·      Norma Moral
     norma yang sering digunakan sebagai tolak ukur masyarakat untuk menentukan baik buruknya seorang sebagai manusia.
       misalnya : menampilkan diri sebagai manusia dalam profesi yang dijalani.
Adapun hal yang perlu diperhatikan oleh para pelaksana profesi.
 1. Etika Profesi
Berkaitan dengan bidang pekerjaan untuk menjaga profesi dikalangan masyarakat atau terhadap konsumen. Dengan orientasi utama profesi adalah untuk kepentingan masyarakat dengan menggunakan keahlian yang dimiliki. mudahnya disalahgunakan missal dibidang komputer dengan komputer yang berhasil mengcopy program komersial untuk diperjualbelikan lagi tanpa ijin dari hak pencipta. 
2. Kode Etik Profesi
Kode etik profesi merupakan sarana untuk membantu para pelaksana seseorang sebagai seseorang yang professional supaya tidak dapat merusak etika profesi
fungsi dari kode etik profesi :
 Kode etik profesi sebagai pedoman setiap anggota profesi tentang    prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya dengan kode etik profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dia lakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.
3. Penyalahgunaan Profesi
Dalam bidang computer sering terjadi penyalahgunaan profesi contohnya penjahat berdasi yaitu orang-orang yang menyalahgunakan profesinya dengan cara penipuan kartu kredit, cek, kejahatan dalam bidang komputer lainnya yang biasa disebut Cracker dan bukan Hacker, sebab Hacker adalah Membangun sedangkan Cracker Merusak.
4. Kesimpulan
Kesadaran itu penting dan lebih penting lagi kesadaran itu timbul dari Diri kita masing - masing yang sebentar lagi akan menjadi pelaksana profesi di bidang komputer disetiap tempat kita bekerja, dan selalu memahami dengan baik atas Etika Profesi yang membangun dan bukan untuk merugikan orang lain.





Senin, 23 April 2012

PENGALAMAN MENGGUNAKAN JARINGAN KOMPUTER



NAMA           :ABAS WISARTO
NIM              :SIA201001
MATKUL      :KOMPUTER  JARINGAN
DOSEN          :NAHAR MARDIYANTORO M.KOM

PENGALAMAN  MENGGUNAKAN JARINGAN KOMPUTER

Saya akan menceritakan pengalaman saya menggunakan computer jaringan ,di mana jaringan ini buat game online seperti tampak pada gambar di atas saya menggunakan 19 komputer client dan satu server  satu switch 24 port,dua modem dgn tlp line berbeda dan satu microtik router sebagai pembagi jalur internet sesuai dengan jalurnya masing-masing , seperti tampak pada gambar semua ip saling berurutan dengan ip 192.168.35.51-192.168.35.56 dan ada 192.168.45.51 yg berbeda, lihat default awaynya berbeda itu yg artinya jalur internetnya sudah mengambil jalur lainnya hanya saja ipnya ngikut yg 192.168.35.52 dengan maksud agar bisa ngikut perhitungan pemakaian  billing,modem di sini saya jadikan bridge jadi user name dan password speedy di dial dari microtik router ,sekalian setting  load balancing di microtik router , cuman saya menemukan kendala  jikalau computer client bekerja semua modem 1 dan modem 2 bekerja bersama2 tetapi jika sebagian jalur yang berbeda dari computer client saja yg bekerja maka menyebabkan modem satu tidak bekerja ,jika computer client  sebagian yg jalur berbeda yg tadi tidak di gunakan terus di gunakan jalur internetnya maka modem yg mati tadi harus di  restat dulu barulah modem yg mati tadi mau bekerja setelah saya telusuri melalui jalan yg panjang melalui artikel-artikel di internet  orang lain juga mengalami hal yg sama mnrt artikel tersebut harus di pisahkan antara jalur international dengan jalur local karena game online  ada yg servernya local ada yg luar negeri setelah sharing sama teman dan dosen  akhirnya menemukan jawaban kalau seepdy tidak bisa di pisah jalur local dan jalur internationalnya,walau sampai sekarang masih bimbang apa benar jawaban tersebut,tetapi jika modem di setting sebagai pope bukan bridge saya tidak menemukan permasalahan tersebut tetapi menemukan permasalahan lain yaitu  bandwith management tidak bisa di atur ,hanya itu saja yg membingungkan ku selama ini apa iya jalur harus di pisahkan  antara jaringa local dan jaringan luar negeri , untuk mengatasi masalah tersebut akhirnya saya bikin dua server dengan setingan load balancing di mana modem sebagai bridge dengan ini saya tidak menemukan masalah dan bandwith management  bisa di atur dan lancar.sekian sekelumit permasalahan yg saya alami yg samapai sekarang masih janggal pd jwbnnya dan msh penasaran juga knpa bisa seperti itu,karena pada setingan awal sdh benar dan bekerja normal hanya saya ketika computer tidak sebagian bekerja terus di pakai modem harus di restat.terima kasih



Minggu, 18 Maret 2012

UJIAN PRAKTEK MATKUL AOK

NAMA                   :ABAS WISARTO
NIM                       :SIA201001
MATKUL               :AOK
DOSEN                 :NAHAR  MARDIYANTORO   M.KOM




SPESIFIKASI INFRASTRUKTUR :
Computer server:
-menggunakan prosessor intel  core two duo
-menggunakan ddr3 4 gb
-mengguanakan hardisk 1 terabyte
-sistem operasi red hat/sushie
-lan card10/100
-monitor 19 inchi
Computer slave :
-cukup Pentium 4 dengan prosessor 2.4ghz
-hardisk 40 gb
-ram 2 gb
Switc/hub merek d-link
Cable utp standart

UJIAN PRAKTEK AOK


UJIAN TEORI MATKUL AOK

NAMA                   :ABAS WISARTO
NIM                       :SIA201001
MATKUL              :AOK
DOSEN                 :NAHAR  MARDIYANTORO   M.KOM

1.1.control  unit mengambil data 1940 di main memory dengan alamat 300 di taruh di cpu register dengan dgn pc counter berisikan alamat instruksi 300
2.kemudian control  unit mengambil data 0003 di main memory dengan alamat940 di taruh di accumulator dgn pc counter berisikan alamat instruksi 300.
3.control unit mengambil data 5941 di main memory dengan alamat 301 dan di replace di cpu register dgn pc counter berisikan alamat instruksi 301.
4.di accumulator data 0003 di tambah dengan data 0002 di alamat 941 sehingga jumlah data menjadi 0005 di accumulator dgn pc  counter beralamatkan instruksi  301.
5.kemudian data 2941 di main memory dgn alamat 302 oleh control unit akan di kirim ke cpu register
 pc counter berisikan alamat instruksi 302.
6.kemudian dari accumulator oleh control unit data 0005 di bawa ke main memory ke alamat 941 data di replace yang tadinya 0002 menjadi 0005 dengan pc counter alamat instruksi 302   

2.KEUNGGULAN RISC:
• one cycle execution time : satu putaran eksekusi. Prosessor RISC mempunyai CPI (clock per instruction) atau waktu per instruksi untuk setiap putaran. Hal ini dimaksud untuk mengoptimalkan setiap instruksi pada CPU.
• pipelining:adalah sebuah teknik yang memungkinkan dapat melakukan eksekusi secara simultan.Sehingga proses instruksi lebih efiisien
• large number of registers: Jumlah register yang sangat banyak. RISC di Desain dimaksudkan untuk dapat  menampung jumlah register yang sangat banyak
KEUNGGULAN CISC:
• metode untuk meningkatakn system kinerja computer
• instruksi yang akan di lakukan akan di kerjakan tanpa menunggu  instruksi yang belum selesai.
• sangat baik untuk mengantisipasi waktu tunggu prosessor terhadapa komponen kerja lainnya
3.tehnik hyper –threading:
Pada saat CPU(tanpa Hyper-Threading) memproses instruksi, maka hanya sekitar 35% unit CPU saja yang terpakai. Sisanya menganggur dan menunggu menunggu instruksi sebelumnya selesai. Hal ini disebabkan karena pada 1 CPU, instruksi-instruksi dikirimkan dalam bentuk single-thread. Sehingga instruksi-instruksi tersebut mengantri secara berurutan.
 Sedangkan pada CPU Hyper-Threading, urutan instruksi dikirim secara multi-thread (dalam 2 Thread secara paralel/bersamaaan), sehingga sebuah instruksi tidak harus mengantri dulu instruksi di depannya, tapi dapat langsung diproses oleh Execution Unit yg semula menganggur.
4.client server/asymmetric adalah:tiap pemroses di berikan tugas khusus,pemroses utama mengendalikan system ,sedangkan pemroses lainnya menjalankan perintah dari pemroses utama.
symetric multiprosessing adalah:di mana setiap pemroses melakukan semua tugas melalui system operasi dan semua pemroses berderajat sama.
5. Seiring dengan banyaknya software/program yang di install di komputer, sering kita merasa kinerja komputer kita menjadi semakin lambat. Atau kadang kita tahunya komputer kita semakin lambat kinerjanya. Hal ini wajar apalagi dengan semakin lamanya penggunaan komputer dengan berbagai program didalamnya.
Langkah awal sebelum kita mengupgrade hardware,adalah:
1. Uninstall program yang tidak dipakai
2. Periksa program-program yang otomatis berjalan dengan Windows
3. Defragment hardisk
4. Mematikan service yang tidak terpakai
5. Hindari penggunakan Skin windows
6. Matikan beberapa efek Visual Windows
7. Batasi tambahan jumlah font
8. Hapus icon di desktop yang tidak penting
9. Scan komputer dari Virus, Spyware, trojan dan sejenisnya
10. Gunakan alternatif software yang lebih ringan
11. Menggunakan Software TuneUp, defragment dan sejenisnya.
12. Upgrade hardware
13. Install Ulang
Setelah semua tindakan di atas tidak membawakan hasil alias kurang memuaskan alangkah baiknya kita mengugrade hardware di antaranya:
1.mengupgrade prosessor yang mempunyai kecepatan tinggi
2.mengupgrade ram denga kapasitas lebih besar untuk pengolahan datanya.
3.mengupgrade vga dengan spek yang lebih tinggi.
4.mengupgrade memory storage/hardisk.
5.tak lupa upgrade motherboard jika tidak memenuhi /support criteria di atas
Masih kuran bagus kinerjanya untuk proses2 yang butuh waktu cepat dgn kapasitas besar bisa menggunakan  pc cluster seperti yang akan di bahas pada materi berikutnya hehehe….

UJIAN TEORY MATKUL AOK

Sabtu, 10 Maret 2012

TEKHNOLOGI RISC DAN CISC

NAMA            :ABAS WISARTO     
NIM                :SIA201001
MATKUL        :AOK
DOSEN           :NAHAR MARDIYANTORO M.KOM

Teknologi RISC dengan CISC
Tipe Processor
1. RISC ( Reduced Instruction Set Computer )
    – CPU Apple
2. CISC ( Complex Instruction Set Computer )
    – AMD CPU dan Intel
RISC singkatan dari Reduced Instruction Set Computer. Merupakan bagian dari arsitektur mikroprosessor, berbentuk kecil dan berfungsi untuk negeset istruksi dalam komunikasi diantara arsitektur yang lainnya.
Sejarah RISC
Proyek RISC pertama dibuat oleh IBM, stanford dan UC –Berkeley pada akhir tahun 70 dan awal tahun 80an. IBM 801, Stanford MIPS, dan Barkeley RISC 1 dan 2 dibuat dengan konsep yang sama sehingga dikenal sebagai RISC. RISC mempunyai karakteristik :
• one cycle execution time : satu putaran eksekusi. Prosessor RISC mempunyai CPI (clock per instruction)
   atau waktu per instruksi untuk setiap putaran. Hal ini dimaksud untuk mengoptimalkan setiap instruksi pada
   CPU.
• pipelining:adalah sebuah teknik yang memungkinkan dapat melakukan eksekusi secara simultan.Sehingga
   proses instruksi lebih efiisien
• large number of registers: Jumlah register yang sangat banyak. RISC di Desain dimaksudkan untuk dapat
  menampung jumlah register yang sangat banyak untuk mengantisipasi agar tidak terjadi interaksi yang
  berlebih dengan memory.
Disingkat dengan CISC. Rangkaian instruksi built-in pada processor yang terdiri dari perintah-perintah yang kompleks. Instruksi-instruksi yang tersedia memudahkan para programmer untuk mengembangkan aplikasi untuk plattform CISC. Di lain pihak, banyaknya instruksi dalam CISC dapat mengurangi kecepatannya. Chip Intel x86 merupakan chip dari jenis CISC karena ia menggunakan set instruksi kompleks.
CISC merupakan kebalikan dari RISC, biasanya digunakan pada keluarga processor untuk PC (AMD, Cyrix). Para pesaing Intel seperti Cyrix dan AMD juga telah menggunakan chip RISC tetapi ia telah dilengkapi dengan penukar (converter) CISC.
Di sini chip jenis RISC akan membahagikan operasi besar kepada beberapa operasi yang lebih mudah sehingga terdapat perintah-perintah kecil yang mampu memproses dengan cepat.
Para perancang mikroprosesor mencari kinerja lebih bagus di dalam keterbatasan teknologi kontemporer. Pada tahun 1970-an misalnya, memori diukur dengan kilobyte dan sangat mahal saat itu. CISC merupakan pendekatan dominan karena menghemat memori.
Pada arsitektur CISC seperti Intel x86, yang diperkenalkan pada tahun 1978, bisa terdapat ratusan instruksi program – perintah-perintah sederhana yang menyuruh sistem menambah angka, menyimpan nilai dan menampilkan hasilnya. Bila semua instruksi panjangnya sama, instruksi sederhana akan memboroskan memori. Instruksi sederhana membutuhkan ruang penyimpanan 8 bit, sementara instruksi yang paling kompleks mengkonsumsi sebanyak 120 bit.
Walaupun instruksi dengan panjang bervariasi lebih sulit diproses oleh chip, instruksi CISC yang lebih panjang akan lebih kompleks. Bagaimanapun, untuk memelihara kompatibilitas software, chip x86 seperti Intel Pentium III dan AMD Athlon harus bekerja dengan instruksi CISC yang dirancang pada tahun 1980-an, walaupun keuntungan awalnya yaitu menghemat memori tidaklah penting sekarang.
Kelebihan dan kekurangan dari dua arsitektur tersebut sering menjadi perdebatatan diantara para ahli. Namun demikian teknologi terkini menggunakan arsitektur RISC ini.
Perbedaan RISC dengan CISC dilihat dari segi instruksinya
RISC ( Reduced Instruction Set Computer )
- Menekankan pada perangkat lunak, dengan sedikit transistor
- Instruksi sederhana bahkan single
- Load / Store atau memory ke memory bekerja terpisah
- Ukuran kode besar dan kecapatan lebih tinggi
- Transistor didalamnya lebih untuk meregister memori
CISC ( Complex Instruction Set Computer )
- Lebih menekankan pada perangkat keras, sesuai dengan takdirnya untuk pragramer.
- Memiliki instruksi komplek. Load / Store atau Memori ke Memori bekerjasama
- Memiliki ukuran kode yang kecil dan kecepatan yang rendah.
- Transistor di dalamnya digunakan untuk menyimpan instruksi – instruksi bersifat komplek
Sudah sering kita mendengar debat yang cukup menarik antara komputer personal IBM dan kompatibelnya yang berlabel Intel Inside dengan komputer Apple yang berlabel PowerPC. Perbedaan utama antara kedua komputer itu ada pada tipe prosesor yang digunakannya. Prosesor PowerPC dari Motorola yang menjadi otak utama komputer Apple Macintosh dipercaya sebagai prosesor RISC, sedangkan Pentium buatan Intel diyakini sebagai prosesor CISC. Kenyataannya komputer personal yang berbasis Intel Pentium saat ini adalah komputer personal yang paling banyak populasinya. Tetapi tidak bisa pungkiri juga bahwa komputer yang berbasis RISC seperti Macintosh, SUN adalah komputer yang handal dengan sistem pipelining, superscalar, operasi floating point dan sebagainya.
Apakah memang RISC lebih lebih baik dari CISC atau sebaliknya. Tetapi tahukah kita dimana sebenarnya letak perbedaan itu. Apakah prosesor dengan instruksi yang lebih sedikit akan lebih baik dari prosesor yang instruksinya kompleks dan lengkap. Apakah memang perbedaan prosesor itu hanya dari banyak atau tidaknya instruksi saja. Bukankah jumlah instruksi tidak berhubungan dengan ke-handal-an suatu prosesor. Pertanyaan-pertanyaan ini yang hendak dijawab melalui tulisan berikut. Namun supaya lebih dekat dengan elektronika praktis, ElectronicLab akan lebih fokus pada mikrokontroler low-cost yang berbasis RISC dan CISC. Sebagai contoh dari mikrokontroler CISC adalah 68HC11 buatan Motorola dan 80C51 dari Intel. Kita juga mengenal keluarga PIC12/16CXX dari Microchip dan COP8 buatan National Semiconductor sebagai mikrokontroler yang berbasis RISC.
CISC adalah singkatan dari Complex Intruction Set Computer dimana prosesor tersebut memiliki set instruksi yang kompleks dan lengkap. Sedangkan RISC adalah singkatan dari Reduced Instruction Set Computer yang artinya prosesor tersebut memiliki set instruksi program yang lebih sedikit. Karena perbedaan keduanya ada pada kata set instruksi yang kompleks atau sederhana (reduced), maka mari kita bahas sedikit tentang intruksi itu sendiri.
Sistem mikrokontroler selalu terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat lunak ini merupakan deretan perintah atau instruksi yang dijalankan oleh prosesor secara sekuensial. Instruksi itu sendiri sebenarnya adalah bit-bit logik 1 atau 0 (biner) yang ada di memori program. Angka-angka biner ini jika lebarnya 8 bit disebut byte dan jika 16 bit disebut word. Deretan logik biner inilah yang dibaca oleh prosesor sebagai perintah atau instruksi. Supaya lebih singkat, angka biner itu biasanya direpresentasikan dengan bilangan hexa (HEX). Tetapi bagi manusia, menulis program dengan angka biner atau hexa sungguh merepotkan. Sehingga dibuatlah bahasa assembler yang direpresentasikan dengan penyingkatan kata-kata yang cukup dimengerti oleh manusia.
Bahasa assembler ini biasanya diambil dari bahasa Inggris dan presentasinya itu disebut dengan Mnemonic. Masing-masing pabrik mikroprosesor melengkapi chip buatannya dengan set instruksi yang akan dipakai untuk membuat program.
Biner Hexa Mnemonic
10110110 B6 LDAA …
10010111 97 STAA …
01001010 4A DECA …
10001010 8A ORAA …
00100110 26 BNE …
00000001 01 NOP…
01111110 7E JMP …
Sebagian set instruksi 68HC11
Pada awalnya, instruksi yang tersedia amat sederhana dan sedikit. Kemudian desainer mikroprosesor berlomba-lomba untuk melengkapi set instruksi itu selengkap-lengkapnya. Jumlah instruksi itu berkembang seiring dengan perkembangan desain mikroprosesor yang semakin lengkap dengan mode pengalamatan yang bermacam-macam. Mikroprosesor lalu memiliki banyak instruksi manipulasi bit dan seterusnya dilengkapi dengan instruksi-instruksi aritmatik seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Seperti contohnya 68HC11 banyak sekali memiliki set instruksi untuk percabangan seperti BNE, BLO, BLS, BMI, BRCLR, BRSET dan sebagainya.
Perancang mikroprosesor juga memperkaya ragam instruksi tersebut dengan membuat satu instruksi tunggal untuk program yang biasanya dijalankan dengan beberapa intruksi. Misalnya pada 80C51 untuk contoh program berikut ini.
LABEL …
DEC R0
MOV A,R0
JNZ LABEL
Program ‘decrement’ 80C51
Program ini adalah program pengulangan yang mengurangi isi register R0 sampai register R0 menjadi kosong (nol). Intel menambah set instruksinya dengan membuat satu instruksi khusus untuk keperluan seperti ini :
LABEL ….
DJNZ R0,LABEL
Instruksi ‘decrement jump not zero’ 80C51
Kedua contoh program ini hasilnya tidak berbeda. Namun demikian, instruksi kompleks seperti DJNZ mempermudah pembuat program. Set instruksi yang lengkap diharapkan akan semakin membuat pengguna mikroprosesor leluasa menulis program dalam bahasa assembler yang mendekati bahasa pemrograman level tinggi. Intel 80C51 yang dikembangkan dari basis prosesor 8048 dirilis pada tahun 1976 memiliki tidak kurang dari 111 instruksi. Tidak ketinggalan, 68HC11 dari Motorola yang populer di tahun 1984 dilengkapi dengan 145 instruksi. Karena banyak dan kompleksnya instruksi yang dimiliki 68HC11 dan 80C51, kedua contoh mikrokontroler ini disebut sebagai prosesor CISC.
Debat CISC versus RISC dimulai ketika pada tahun 1974 IBM mengembangkan prosesor 801 RISC. Argumen yang dipakai waktu itu adalah mengapa diperlukan instruksi yang kompleks. Sebab pada prinsipnya, instruksi yang kompleks bisa dikerjakan oleh instruksi-instruksi yang lebih sederhana dan kecil. Ketika itu penggunaan bahasa tingkat tinggi seperti Fortran dan kompiler lain (compiler/interpreter) mulai berkembang. Apalagi saat ini compiler seperti C/C++ sudah lazim digunakan. Sehingga sebenarnya tidaklah diperlukan instruksi yang kompleks di tingkat prosesor. Kompiler yang akan bekerja men-terjemahkan program dari bahasa tingkat tinggi menjadi bahasa mesin.
Untuk melihat bagaimana perbedaan instruksi RISC dan CISC, mari kita lihat bagaimana keduanya melakukan perkalian misalnya c = a x b. Mikrokontroler 68HC11 melakukannya dengan program sebagai berikut :
LDAA #$5
LDAB #$10
MUL
Program 5×10 dengan 68HC11
Cukup tiga baris saja dan setelah ini accumulator D pada 68HC11 akan berisi hasil perkalian dari accumulator A dan B, yakni 5 x 10 = 50. Program yang sama dengan PIC16CXX, adalah seperti berikut ini.
MOVLW 0×10
MOVWF Reg1
MOVLW 0×05
MOVWF Reg2
CLRW
LOOP ADDWF Reg1,0
CFSZ Reg2,1
GOTO LOOP
Program 5×10 dengan PIC16CXX
Prosesor PIC16CXX yang RISC ini, tidak memiliki instruksi perkalian yang khusus. Tetapi perkalian 5×10 itu sama saja dengan penjumlahan nilai 10 sebanyak 5 kali. Kelihatannya membuat program assembly dengan prosesor RISC menjadi lebih kompleks dibandingkan dengan prosesor CISC. Tetapi perlu diingat, untuk membuat instruksi yang kompleks seperti instruksi MUL dan instruksi lain yang rumit pada prosesor CISC, diperlukan hardware yang kompleks juga. Dibutuhkan ribuan gerbang logik (logic gates) transistor untuk membuat prosesor yang demikian. Instruksi yang kompleks juga membutuhkan jumlah siklus mesin (machine cycle) yang lebih panjang untuk dapat menyelesaikan eksekusinya. Instruksi perkalian MUL pada 68HC11 memerlukan 10 siklus mesin dan instruksi pembagiannya memerlukan 41 siklus mesin.
Pendukung RISC berkesimpulan, bahwa prosesor yang tidak rumit akan semakin cepat dan handal. Hampir semua instruksi prosesor RISC adalah instruksi dasar (belum tentu sederhana), sehingga instruksi-instruksi ini umumnya hanya memerlukan 1 siklus mesin untuk menjalankannya. Kecuali instruksi percabangan yang membutuhkan 2 siklus mesin. RISC biasanya dibuat dengan arsitektur Harvard, karena arsitektur ini yang memungkinkan untuk membuat eksekusi instruksi selesai dikerjakan dalam satu atau dua siklus mesin.
Sebagai perbandingan jumlah instruksi pada prosesor RISC, COP8 hanya dilengkapi dengan 58 instruksi dan PIC12/16CXX hanya memiliki 33 instruksi saja. Untuk merealisasikan instruksi dasar yang jumlah tidak banyak ini, mikroprosesor RISC tidak memerlukan gerbang logik yang banyak. Karena itu dimensi dice IC dan konsumsi daya prosesor RISC umumnya lebih kecil dibanding prosesor CISC. Bukan karena kebetulan, keluarga mikrokontroler PICXX banyak yang dirilis ke pasar dengan ukuran mini. Misalnya PIC12C508 adalah mikrokontroler DIP 8 pin.
CISC dan RISC perbedaannya tidak signifikan jika hanya dilihat dari terminologi set instruksinya yang kompleks atau tidak (reduced). Lebih dari itu, RISC dan CISC berbeda dalam filosofi arsitekturnya. Filosofi arsitektur CISC adalah memindahkan kerumitan software ke dalam hardware. Teknologi pembuatan IC saat ini memungkinkan untuk menamam ribuan bahkan jutaan transistor di dalam satu dice. Bermacam-macam instruksi yang mendekati bahasa pemrogram tingkat tinggi dapat dibuat dengan tujuan untuk memudahkan programmer membuat programnya. Beberapa prosesor CISC umumnya memiliki microcode berupa firmware internal di dalam chip-nya yang berguna untuk menterjemahkan instruksi makro. Mekanisme ini bisa memperlambat eksekusi instruksi, namun efektif untuk membuat instruksi-instruksi yang kompleks. Untuk aplikasi-aplikasi tertentu yang membutuhkan singlechip komputer, prosesor CISC bisa menjadi pilihan.
Sebaliknya, filosofi arsitektur RISC adalah arsitektur prosesor yang tidak rumit dengan membatasi jumlah instruksi hanya pada instruksi dasar yang diperlukan saja. Kerumitan membuat program dalam bahasa mesin diatasi dengan membuat bahasa program tingkat tinggi dan compiler yang sesuai. Karena tidak rumit, teorinya mikroprosesor RISC adalah mikroprosesor yang low-cost dalam arti yang sebenarnya. Namun demikian, kelebihan ruang pada prosesor RISC dimanfaatkan untuk membuat sistem-sistem tambahan yang ada pada prosesor modern saat ini. Banyak prosesor RISC yang di dalam chip-nya dilengkapi dengan sistem superscalar, pipelining, caches memory, register-register dan sebagainya, yang tujuannya untuk membuat prosesor itu menjadi semakin cepat.

TEKHNOLOGI RISC DAN CISC

TEKHNOLOGI RISC DAN CISC

TEKNOLOGI RISC DAN CISC

Minggu, 04 Maret 2012

REVIEW BENCHMARK BUS DI MAINBOARD

NAMA       :ABAS WISARTO
NIM            :SIA201001
MAT KUL  :AOK
DOSEN      :NAHAR MARDIYANTORO M.KOM


Ada beberapa macam sistem bus. Untuk mengkomunikasikan motherboard dan CPU Core 2 duo yaitu menggunakan FSB (Front Side Bus). FSB adalah jalur (bus) yang secara fisik menghubungkan prosesor dengan chipset northbridge pada motherboard. Jalur ini merupakan jalur dua arah, artinya aliran data/informasi bisa berjalan dari prosesor menuju motherboard atau sebaliknya. FSB juga menghubungkan processor dengan memori utama. Front Side Bus 1066, 1333 dan 1600 MHz yang dikenal pada prosessor Core2 Duo/Core2 Quad. Kecepatan FSB yang dulunya maksimal 1.6 GT/s berlipat menjadi 6.4 GT/s. Hal ini dikarenakan kecepatan memory controller internal pada CPU lebih efektif dibandingkan memory controller pada Northbridge. Bandwidth maksimum FSB ditentukan lebar FSB (wide FSB), frekuensi FSB, dan jumlah transfer per detik (transfer/tick). Misalkan lebar FSB 32 bit (setara 4 byte) dengan frekuensi 200 MHz dan 4 transfer per detik. Bandwith maksimumnya adalah: Lebar FSB x frekuensi FSB x jumlah transfer per detik = 4 x 200 x 4 = 3200 Mega Byte perdetik Maknanya adalah jumlah data maksimum yang bisa dialirkan oleh FSB adalah 3200 MB per detik. Makin besar bandwidth FSB makin cepat komputer bekerja. Namun, hal ini juga bergantung pada kemampuan komponen-komponen lain dalam mendukung kerja komputer (prosesor), misalnya cache memory, memori utama, teknologi-teknologi lain yang terkandung dalam prosesor itu sendiri. Kemampuan transfer per detik yang dimiliki FSB tergantung teknologi yang digunakan pada prosesor tersebut. FSB merupakan ‘tulang punggung’ hubungan antara prosesor dengan chipset pada motherboard, karena melalui FSB inilah keduanya saling mengirim dan menerima data/informasi. Melalui system bus chipset berhubungan ke komponen lain yang terhubung pada motherboard. FSB digunakan untuk mengomunikasikan antara motherboard dengan komponen lainnya. Berikut ini merupakan gambar arsitektur Front side bus.
.




FSB ( Front Side Bus )
FSB disebut juga dengan system bus. System bus adalah jalur (bus) yang menghubungkan mikroprosesor dengan chipset northbridge pada motherboard. Jalur ini sebagai tempat lintasan data/informasi yang diwujudkan dalam bentuk sinyal-sinyal elektronis. Jalur ini merupakan jalur dua arah. Artinya aliran data/informasi bisa berjalan dari mikroprosesor menuju motherboard atau sebaliknya. FSB juga menghubungkan mikroprosesor dengan memori utama (RAM). FSB biasanya terdiri dari bus data (data bus), bus control (control bus) dan bus alamat (address bus).

Ilustrasi  bus pada mikroprosesor
Bandwidth maksimum FSB ditentukan dari lebar FSB (width FSB), frekuensi FSB, dan jumlah transfer per detik (transfer/tick). Misalkan lebar FSB 32-bit (setara 4 byte) dengan frekuensi 200 MHz dan 4 transfer per detik. Bandwidth maksimumnya adalah :
Lebar FSB x frekuensi x jumlah transfer per detik
= 4 x 200 x 4
= 3200 Mega Byte per detik
Maknanya adalah jumlah data maksimum yang bisa dialirkan oleh FSB adalah 3200 MB per detik. Makin besar bandwidth FSB, makin cepat komputer bekerja. Namun, hal ini juga bergantung pada kemampuan komponen-komponen lain dalam mendukung kinerja komputer (mikroprosesor), misalnya cache memory, memori utama, dan teknologi-teknologi lain yang terkandung dalam mikroprosesor itu sendiri.
FSB merupakan ‘tulang punggung’ hubungan antara prosesor dengan chipset pada motherboard. Karena melalui FSB inilah keduanya saling mengirim dan menerima data/informasi. Melalui system bus, chipset berhubungan ke komponen lain yang terhubung pada motherboard. FSB digunakan untuk menghubungkan antara motherboard dengan komponen lainnya.
Patut dicatat bahwa semua system bus (PCI, AGP, memory) pada motherboard terhubung ke chipset, sehingga dapat dikatakan bahwa chipset menjadi titik utama koneksi system bus pada motherboard. Dengan demikian, tidaklah salah bila disebutkan bahwa FSB menghubungkan prosesor dengan komponen (device) lain dalam satu system computer melalui chipset yang ada pada motherboard.
VGA
VGA, singkatan dari Video Graphics Adapter, adalah standar tampilan komputer analog yang dipasarkan pertama kali oleh IBM pada tahun 1987. Walaupun standar VGA sudah tidak lagi digunakan karena sudah diganti oleh standar yang lebih baru, VGA masih diimplementasikan pada Pocket PC. VGA merupakan standar grafis terakhir yang diikuti oleh mayoritas pabrik pembuat kartu grafis komputer. Tampilan Windows sampai sekarang masih menggunakan modus VGA karena didukung oleh banyak produsen monitor dan kartu grafis.
 Istilah VGA juga sering digunakan untuk mengacu kepada resolusi layar berukuran 640×480, apa pun pembuat perangkat keras kartu grafisnya. Kartu VGA berguna untuk menerjemahkan keluaran komputer ke monitor. Untuk proses desain grafis atau bermain permainan video, diperlukan kartu grafis yang berdaya tinggi. Produsen kartu grafis yang terkenal antara lain ATI dan nVidia.
 Selain itu, VGA juga dapat mengacu kepada konektor VGA 15-pin yang masih digunakan secara luas untuk mengantarkan sinyal video analog ke monitor. Standar VGA secara resmi digantikan oleh standar XGA dari IBM, tetapi nyatanya VGA justru digantikan oleh Super VGA.


Review: Albatron GeForce 6600GT AGP
Kancah pertarungan VGA Card tidak pernah sepi karena kebutuhan game-game masa kini yg membutuhkan kemampuan GPU yang kuat. Dua produsen papan atas untuk GPU, nVidia dan ATi, saling berlomba menjadi pemenang dalam persaingan.
 Kali ini saya me-review produk nVidia GeForce 6600GT AGP keluaran Albatron. Card ini dirilis setelah versi 6800GT lebih dahulu masuk ke pasar, karena awalnya 6600GT ini hanya akan diproduksi dengan interface PCI-Express. Namun karena masih banyak produsen motherboard yang menggunakan Interface AGP, maka diproduksi juga 6600GT dengan interface AGP.
Specification
Graphics Engine                                :               nVidia GeForce 6600GT (NV43)
RAM                                                :               Samsung K4J-55323QF DDR3 BGA 2ns
Memory Size/Bus                              :                128 MB / 128 bit
Engine Clock / Mem Clock               :               500Mhz / 500Mhz (1GHz DDR)
TV Out                  :               Yes
Interface                :               AGP
Pipelines                :               8
Vertex Shader       :               3
 Walaupun pada awalnya 6600GT ini hanya dibuat untuk PCI-e akan tetapi secara umum hampir tidak ada perbedaan. Perbedaan utamanya, pada versi AGP terdapat konektor power tambahan 12 volt karena slot AGP tidak menyediakan listrik sebesar pada PCI-Express. Kemudian pada versi AGP ini (seperti yang terlihat pada gambar) terdapat 2 buah chip, yang satu adalah GPU, sementara yang satunya lagi adalah chip HSI (High Speed Interconnect) yang berfungsi untuk menerjemahkan antar Interface PCI-e dengan AGP. Perbedaan lainnya tentu saja pada versi AGP ini card 6600GT tidak terdapat konektor SLI, karena memang feature SLI hanya bisa jalan di PCI-e.
Selain itu juga terdapat connector S-Video yang dapat dihubungkan ke TV. Konektor tersebut kombinasi dari connector AV, S-Video dan component DVD (HDTV) yang penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan kita.
 Paket CD yang disertakan meliputi CD Driver, yang didalamnya tedapat Driver ForceWare, Overcloking Tools dan juga DirectX 9. Selain itu juga disediakan software WinDVD Creator dan 2 buah CD games, yaitu ARX Fatalis dan Game Pack. Manual Book-nya sendiri cukup informatif.
Pengujian dan Benchmarking
 Pada saat dipasang terlihat ada sedikit keanehan karena GPU berada pada clock 300 MHz dan Memory pada 950 MHz, ini berarti GPU 200MHz dibawah default dan Memory ter-overclock 150 MHz di atas default. Setelah saya mencoba mencari berbagai keterangan ternyata GeForce 6XXX series membutuhkan daya yang sangat besar. Untuk itu kebanyakan vendor yang merakit GeForce menurunkan clock-nya agar tidak terjadi error pada saat pertama kali booting.
System yang digunakan saat pengujian :
 AMD Athlon 64 3000+ @ 2200 (220x10)
 DFI LanParty Ultra nF3 250GB
 Kingston KHX Ultra PC-3200 512 MB x 2
 Seagate 40Gb 7200 rpm
 Lite On DVD-ROM 16x
 Super Flower 370 watt
 Windows XP Pro. SP1
 DirectX 9.0c
Kesimpulan
 Tampaknya nVidia benar-benar serius untuk kembali merebut kejayaan VGA, terlihat dari hasil synthetic benchmark (3DMARK 2003) dan game benchmark (Doom 3) di atas. GeForce 6600GT AGP menghasilkan skor layaknya VGA papan atas.
 Heatsink yg cukup besar mampu menjaga VGA untuk tetap berjalan dengan stabil, walaupun ada sedikit kekurangan yaitu walaupun heatsink menutupi memory namun tidak menempel, dengan kata lain heatsink tersebut tidak mendinginkan chip memory.
 Albatron GeForce 6600GT AGP dengan harga "kelas menengah" tapi memiliki kinerja mendekati VGA kelas atas membuatnya sangat layak dipertimbangkan

PCI Express
PCI Express (PCI-E/PCIex) adalah slot ekspansi module, di desain untuk menggantikan PCI bus yang lama. Banyak Motherboard mengadopsi PCI express dikarenakan PCI Express memiliki transfer data yang lebih cepat, terutama untuk keperluan grafis 3D. Slot ini memiliki kecepatan 1x, 2x, 4x, 8x, 16x and 32x, tidak seperti PCI biasa dengan sistim komunikasi paralel. PCI Express menggunakan sistem serial dan mampu berkomunikasi 2 kali (tulis/baca) dalam satu rute clock.
 Ini adalah kecepatan lebar data maximun dari PCI
 Kecepatan Max
 PCI-ex 1x 250 MB/s
 PCI-ex 2x 500 MB/s
 PCI-ex 4x 1000 MB/s
 PCI-ex 8x 2000 MB/s
 PCI-ex 16x 4000 MB/s
 PCI-ex 32x 8000 MB/s
 [sunting] Sejarah Pengembangan
 Dalam perjalanan pengembangannya PCI Express (PCIe) sebelumnya dinamai HSI (High Speed InterConnect) dan mengalami pergantian nama menjadi 3GIO (3rd Generation I/O). Akhirnya PCI SIG (PCI Special Interest Group) menamainya menjadi PCI Express.
 PCIe masih dalam pengembangan yang berkelanjutan. versi sekarang yang banyak beredar adalah PCIe 1.0, PCI-SIG sudah mengumumkan beredarnya PCIe 2.0 (Januari 2007) dan PCIe 3.0 (Agustus 2007)
 AGP
Bus AGP, singkatan dari Accelerated Graphics Port adalah sebuah bus yang dikhususkan sebagai bus pendukung kartu grafis berkinerja tinggi, menggantikan bus ISA, bus VESA atau bus PCI yang sebelumnya digunakan.
 Spesifikasi AGP pertama kali (1.0) dibuat oleh Intel dalam seri chipset Intel 440 pada Juli tahun 1996. Sebenarnya AGP dibuat berdasarkan bus PCI, tapi memiliki beberapa kemampuan yang lebih baik. Selain itu, secara fisik, logis dan secara elektronik, AGP bersifat independen dari PCI. Tidak seperti bus PCI yang dalam sebuah sistem bisa terdapat beberapa slot, dalam sebuah sistem, hanya boleh terdapat satu buah slot AGP saja.
 Spesifikasi AGP 1.0 bekerja dengan kecepatan 66 MHz (AGP 1x) atau 133 MHz (AGP 2x), 32-bit, dan menggunakan pensinyalan 3.3 Volt. AGP versi 2.0 dirilis pada Mei 1998 menambahkan kecepatan hingga 266 MHz (AGP 4x), serta tegangan yang lebih rendah, 1.5 Volt. Versi terakhir dari AGP adalah AGP 3.0 yang umumnya disebut sebagai AGP 8x yang dirilis pada November 2000. Spesifikasi ini mendefinisikan kecepatan hingga 533 MHz sehingga mengizinkan throughput teoritis hingga 2133 Megabyte/detik (dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan AGP 4x). Meskipun demikian, pada kenyataannya kinerja yang ditunjukkan oleh AGP 8x tidak benar-benar dua kali lebih tinggi dibandingkan AGP 4x, karena beberapa alasan teknis.
 Spesifikasi AGP Diperkenalkan Kecepatan Tegangan Maksimum troughput
66 MHz (1 x 66 MHz), 32-bit
 3.3 Volt 266 MByte/detik
133 MHz (2 x 66 MHz), 32-bit
 3.3 Volt 533 MByte/detik
266 MHz (4 x 66 MHz), 32-bit
 1.5 Volt 1066 MByte/detik
533 MHz (8 x 66 MHz), 32-bit
 1.5 Volt 2133 MByte/detik
 Selain empat spesifikasi AGP di atas, ada lagi spesifikasi AGP yang dinamakan dengan AGP Pro. Versi 1.0 dari AGP Pro diperkenalkan pada bulan Agustus 1998 lalu direvisi dengan versi 1.1a pada bulan April 1999. AGP Pro memiliki slot yang lebih panjang dibandingkan dengan slot AGP biasa, dengan tambahan pada daya yang dapat didukungnya, yakni hingga 110 Watt, lebih besar 25 Watt dari AGP biasa yang hanya 85 Watt. Jika dilihat dari daya yang dapat disuplainya, terlihat dengan jelas bahwa AGP Pro dapat digunakan untuk mendukung kartu grafis berkinerja tinggi yang ditujukan untuk workstation graphics, semacam ATi FireGL atau NVIDIA Quadro. Meskipun demikian, AGP Pro tidaklah kompatibel dengan AGP biasa: kartu grafis AGP 4x biasa memang dapat dimasukkan ke dalam slot AGP Pro, tapi tidak sebaliknya. Selain itu, karena slot AGP Pro lebih panjang, kartu grafis AGP 1x atau AGP 2x dapat tidak benar-benar masuk ke dalam slot sehingga dapat merusaknya. Untuk menghindari kerusakan akibat hal ini, banyak vendor motherboard menambahkan retensi pada bagian akhir slot tersebut: Jika hendak menggunakan kartu grafis AGP Pro lepas retensi tersebut.
 Selain faktor kinerja video yang lebih baik, alasan mengapa Intel mendesain AGP adalah untuk mengizinkan kartu grafis dapat mengakses memori fisik secara langsung, yang dapat meningkatkan kinerja secara signifikan, dengan biaya integrasi yang relatif lebih rendah. AGP mengizinkan penggunaan kartu grafis yang langsung mengakses RAM sistem, sehingga kartu grafis on-board dapat langsung menggunakan memori fisik, tanpa harus menambah chip memori lagi, meski harus dibarengi dengan berkurangnya memori untuk sistem operasi.
 Mulai tahun 2006, AGP telah mulai digeser oleh kartu grafis berbasis PCI Express x16, yang dapat mentransfer data hingga 4000 Mbyte/detik, yang hampir dua kali lebih cepat dibandingkan dengan AGP 8x, dengan kebutuhan daya yang lebih sedikit (voltase hanya 800 mV saja.)
ISA (Industrial Standard Architecture)
Bus ISA dikembangkan oleh IBM di Boca Raton, Florida. Ketika IBM memperkenalkan IBM PC tahun 1981, digunakanlah bus ISA 8 bit, namun pada bulan Agustus 1984 IBM memperkenalkan IBM PC-AT (Advance Technology) yang menggunakan bus ISA 16 bit.Slot ISA terdiri dari 16 bit, meskipun tersedia yang 8 bit yang merupakan subset dari ISA 16 bit. Oleh karena itu kartu ISA 8 bit dapat dipasang pada slot ISA 16 bit namun tidak sebaliknya.
Slot ISA ini paling tepat dijadikan praktikum interfacing komputer karena kemampuan chip yang kita gunakan umumnya sesuai dengan kecepatan dan lebar data bus ISA. Pada ISA 8 bit hanya terdapat sebuah pengontrol  DMA (DMA Controller). Bus ISA 16 bit mempunyai 2 buah pengontrol DMA yaitu master dan slave. Pengontrol DMA dapat diprogram untuk transfer baca (data dibaca dari memori ke piranti I/O), transfer tulis (data dibaca dari piranti I/O ke memori) dan transfer verify yang digunakan oleh DMA kanal 0 untuk merefresh RAM/memori di komputer.
Ketika IBM PC XT diperkenalkan, ia hanya memiliki sebuah kontroler interupsi yaitu dari IC 8259 yang hanya bisa mengalamati 8 interupsi. Baru pada computer IBM PC AT dan seterusnya mempunyai pengontrol kedua dalam kombinasi master /slave. Sinyal interupsi bisa berupa edge triggered atau level triggered. Umumnya secara default ialah edge triggered dan aktif tinggi. Berikut Tabel perbandingan Bandwith ISA, EISA, dan Micro Channel Bus .
Semakin canggih komputer, yang membutuhkan kecdepatan bus yang berbeda (missal port ISa dengan VGA Card), para desainer motherboard mendesain ulang bus yang disebut sebagai local bus. Ide dari local bus ialah mengakses sistem bus pada kecepatan yang sama dengan mikroprosesor atau mendekatinya.  Pada mikroprosesor berkecepatan 33MHz yang memiliki bus local dan ISA, kecepatan bus ISA terbatas hanya 8 MHz, tetapi sinyal local bus diakses pada kecepatan yang sama dengan CPU, yaitu 33MHz.